TEKNOLOGI

Perbedaan El Nino dan La NIna dan Dampak nya yang Mempengaruhi Iklim di Indonesia

El Niño dan La Niña adalah dua fase dalam fenomena iklim alam yang dikenal sebagai El Niño-Southern Oscillation (ENSO). Perbedaan utama antara El Niño dan La Niña terletak pada perubahan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur, serta efeknya pada pola cuaca global .

Pengaruh El Nino terhadap Indonesia pada umumnya adalah membuat suhu permukaan air laut di sekitar Indonesia menurun yang berakibat pada berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah hujan menurun, namun kandungan klorofil-a pada lautan Indonesia meningkat. Kandungan kloorofil-a yang meningkat berarti meningkatnya pasokan makanan di lautan Indonesia yang tentunya meningkatkan jumlah ikan yang ada di sekitar perairan Indonesia.

Sementara dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, yang di mana Indonesia termasuk di dalamnya. La Nina membuat cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab.  Fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi lebih basah.

Berikut Penjelasan tentang El Nino dan La Nina yang mempengaruhi Iklim Di Wilayah Indonesia : 

    • El Niño: Selama fase El Niño, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur lebih hangat dari biasanya. Ini terjadi ketika angin perdagangan yang biasanya berhembus dari timur ke barat melintasi Samudra Pasifik melemah atau bahkan terbalik, sehingga air hangat berkumpul di sebelah timur.
  1.  
    • La Niña: Sebaliknya, selama fase La Niña, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur lebih dingin dari biasanya. Ini terjadi ketika angin perdagangan yang biasanya kuat dan berhembus dari timur ke barat meningkat, mendorong air hangat lebih jauh ke barat.

El Niño dan La Niña, meskipun seringkali dikaitkan dengan dampak negatif seperti kekeringan, banjir, dan gangguan cuaca ekstrem lainnya, juga dapat memiliki beberapa dampak positif, tergantung pada wilayah geografisnya. Beberapa dampak positif El Niño dan La Niña meliputi:

Dampak Positif El Niño:

  1. Pertanian dan Perikanan: Di beberapa wilayah, El Niño dapat membawa hujan yang berlimpah dan suhu yang lebih hangat, yang dapat meningkatkan hasil pertanian dan produktivitas perikanan. Ini terutama berlaku untuk beberapa wilayah Amerika Selatan, seperti Argentina dan Brasil.

  2. Perkebunan dan Produksi Energi Hidrolik: Di beberapa wilayah, seperti California, El Niño dapat membawa hujan lebih banyak, yang bermanfaat bagi sektor perkebunan dan produksi energi hidrolik dengan meningkatkan pasokan air.

  3. Pengurangan Kebakaran Hutan: El Niño cenderung mengurangi risiko kebakaran hutan di beberapa wilayah karena peningkatan curah hujan dan suhu yang lebih rendah.

Dampak Positif La Niña:

  1. Hasil Pertanian dan Perikanan: La Niña dapat membawa curah hujan yang lebih tinggi dan suhu yang lebih sejuk, yang dapat meningkatkan hasil pertanian dan produktivitas perikanan di beberapa wilayah. Hal ini terutama berlaku untuk wilayah yang mengalami kekeringan selama El Niño.

  2. Suplai Air: La Niña cenderung meningkatkan pasokan air di wilayah-wilayah yang mengandalkan sumber air sungai dan reservoir. Ini dapat menguntungkan pasokan air untuk konsumsi manusia, pertanian, dan industri.

  3. Kebakaran Hutan yang Lebih Rendah: La Niña cenderung mengurangi risiko kebakaran hutan di beberapa wilayah karena peningkatan curah hujan.

Berikut adalah beberapa dampak negatif dari El Niño dan La Niña:

Dampak Negatif El Niño:

  1. Kekeringan: Salah satu dampak paling serius dari El Niño adalah kekeringan. Fase El Niño dapat mengurangi curah hujan di berbagai wilayah di seluruh dunia, yang dapat mengakibatkan kekeringan. Ini dapat merusak pertanian, mengurangi pasokan air bersih, dan memicu kebakaran hutan yang merusak.

  2. Banjir: Meskipun El Niño sering dikaitkan dengan kekeringan, ia juga dapat menyebabkan banjir yang parah di beberapa wilayah. Ini terjadi karena perubahan pola cuaca yang mendatangkan hujan deras, terutama di wilayah yang sudah memiliki kondisi tanah yang jenuh air.

  3. Gangguan Cuaca Ekstrem: El Niño dapat mengganggu pola cuaca normal dan memicu cuaca ekstrem, termasuk badai tropis yang lebih aktif di Samudra Atlantik dan badai pasifik yang kuat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan kerugian ekonomi.

  4. Gangguan Lingkungan: Peningkatan suhu permukaan laut selama El Niño dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Selain itu, kebakaran hutan yang sering terjadi selama El Niño dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Dampak Negatif La Niña:

  1. Banjir dan Longsor: La Niña seringkali dikaitkan dengan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya. Ini dapat menyebabkan banjir dan longsor yang merusak, terutama di wilayah yang sudah jenuh air.

  2. Kerusakan Pertanian: Meskipun La Niña dapat meningkatkan hasil pertanian di beberapa wilayah, curah hujan berlebihan yang terkait dengan La Niña juga dapat merusak tanaman dan mengakibatkan penurunan hasil.

  3. Gangguan Transportasi dan Infrastruktur: Banjir dan cuaca ekstrem yang disebabkan oleh La Niña dapat mengganggu transportasi dan merusak infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, dan bangunan.

  4. Penyakit Menular: Penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah dapat menjadi masalah selama fase La Niña karena meningkatnya populasi nyamuk pembawa penyakit akibat perairan yang lebih banyak.

Kedua fenomena ini adalah bagian alami dari perubahan iklim global dan memiliki pengaruh yang signifikan pada pola cuaca dan lingkungan di seluruh dunia.

Putri Setyawati